PEKATNEWS.COM- PT. Pupuk Indonesia (Persero) memperkuat komitmennya bersama Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Stakeholder (PUD.CV.Tani Maju) didalam persiapan Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) pada tahun 2026 serta memaksimalkan pendistribusian pupuk bersubsidi pemerintah kepada petani untuk mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional.
Untuk itu PT. Pupuk Indonesia mengadakan acara Sosialisasi dan Diskusi PPL Ceria pada Rabu 17 September 2025 bertempat di RM. Sawah Sembilan, Nagari Koto Laweh Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar.
Sosialisasi dan diskusi ini dihadiri oleh Senior Manager (SM) Penjualan Regional 1A PT. Pupuk Indonesia, Benny Farlo, Manager Penjualan PT. PI Sumbar, Riau, dan Kepri, Fajar Ahmad yang akan memberikan apresiasi bagi PPL.
Dan Account Executive (AE) PT. PI Sumbar, Alfajri bersama AAE Tanah Datar Teguh Febrianto, serta PUD. CV. Tani Maju H. Dafrionis, PPL di 4 (empat) Kecamatan, X Koto, Batipuh, Batipuh Selatan dan Rambatan.

Acara ini menstimulus serta merangkul semua pihak, khususnya PPL dilapangan untuk berjalan seiring bersinergi mewujudkan program ketahanan pangan yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Dalam sosialisasi dan diskusi ini ada 3(tiga) poin pokok pembahasan yang menyangkut penyaluran pupuk bersubsidi pemerintah dan kevalidan data RDKK untuk tahun 2026 yakni terkait masih rendahnya realisasi penebusan beserta kendala lapangan, pemutakhiran dan perbaikan data petani untuk tahun 2026, serta masih rendahnya partisipasi petani didalam penebusan pupuk dengan berbagai kendalanya.
Dari data yang disampaikan oleh PT. Pupuk Indonesia dan gambaran realita secara umum dilapangan oleh PPL menyebutkan, penebusan pupuk bersubsidi oleh petani masih rendah yang disebabkan berbagai kendala.

Disamping kevalidan data petani yang mendapatkan pupuk bersubsidi pemerintah juga seperti yang dialami Kabupaten Tanah Datar sendiri pada beberapa Musim Tanam (MT) dimana sebanyak 28.521petani yg terdaftar belum melakukan penebusan dan terkendala musim kemarau yang sangat panjang sehingga sawah sawah tadah hujan mengalami gagal tanam.
Serta dampak bencana alam yang baru baru ini menimpa, yaitu banjir bandang (galodo) terutama sekali lahan sawah di Kecamatan Rambatan membuat kegiatan dibidang pertanian lumpuh total.
Dari hasil pertemuan ini diharapkan PPL berperan penting mendampingi kelompok tani didalam menyusun RDKK yang akurat dan valid, menyampaikan kendala dan masalah dilapangan sehingga dapat diambil langkah dan kebijakan yang tepat.
Selanjutnya PT. Pupuk Indonesia juga diharapkan untuk dapat memenuhi kebutuhan pupuk petani pada akhir tahun ini, karena pada sebagian wilayah Tanah Datar telah mulai diguyur hujan. (Rzl).