Pekanbaru, Riau — Potensi ekspor madu alam akasia asal Riau kian terbuka lebar, Hal ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara pelaku UMKM lokal, Mitra Manajemen Bersama, dengan perusahaan asal Malaysia, Jutamas Logam Mulia Sdn. Bhd., yang berlangsung di Pekanbaru, Senin (22/7/2025).
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Provinsi Riau, Ir. H.M. Taufiq Oesman Hamid, MT, dalam sambutannya menyebut bahwa Riau memiliki hutan akasia yang luas dan menjadi sumber produksi madu alam berkualitas tinggi. Salah satunya adalah produk unggulan My Honey IG-84, yang memiliki cita rasa khas serta kandungan nutrisi yang tinggi.
“Madu akasia dari Riau, terutama My Honey IG-84, sangat diminati di pasar internasional. Ini adalah peluang besar yang harus dimanfaatkan untuk mendorong ekspor dan meningkatkan kesejahteraan petani lebah,” ujar Taufiq.
Ia juga menegaskan bahwa Pemprov Riau terus melakukan pendampingan dan fasilitasi terhadap pelaku UMKM agar mampu menghasilkan produk yang layak jual dan memenuhi standar ekspor melalui program hilirisasi industri.
Keseriusan pasar Malaysia terhadap madu Riau turut disampaikan oleh Pengarah Jutamas Logam Mulia Sdn. Bhd., Mohammad Zareman. Dalam kesempatan tersebut, ia mengungkapkan bahwa madu My Honey memiliki keunikan rasa yang membedakannya dari produk sejenis.
“Sebelumnya, kami telah melakukan promosi singkat di Malaysia, dan respon masyarakat sangat positif. Karena itu, kami kembali ke Pekanbaru untuk menjalin kerja sama jangka panjang demi keberlanjutan suplai madu My Honey,” kata Zareman. Ia juga telah mengunjungi langsung lokasi peternakan lebah di Perawang dan melihat proses panen madu secara alami oleh para petani.
Sementara itu, Direktur Mitra Manajemen Bersama, Muzamil, menyambut baik kerja sama ini. Menurutnya, pasar Malaysia merupakan salah satu target ekspor utama mengingat tingginya permintaan terhadap madu berkualitas.
“Kami optimis bahwa My Honey bisa bersaing di pasar Malaysia. Ini tentu akan menjadi peluang besar bagi petani lebah di Riau untuk meningkatkan pendapatan dan taraf hidup mereka,” jelas Muzamil.
Langkah ekspor madu alam ini diharapkan dapat mendorong tumbuhnya sektor industri berbasis potensi lokal di Riau, serta menjadikan madu akasia sebagai salah satu komoditas unggulan ekspor daerah. (*)