Padang, pekatnews.com (28/05/2025) Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Operasi dan Pemeliharaan (OP) Balai Wilayah Sungai Sumatera V (BWS SV) Sumatera Barat (Sumbar), Midian Wahyu Tukuboya, ST, MT mempertanyakan cara wartawan memperoleh data realisasi pencairan anggaran pekerjaannya yang menggunakan uang negara.
Suasana yang agak menegangkan terjadi disaat wawancara langsung tim wartawan dengan pihak Satker OP BWS SV Sumbar diruangan rapat, Kamis, 22 Mei 2025 yang awalnya sangat sulit untuk ditemui wartawan untuk konfirmasi.
"Ini yang saya pertanyakan data Bapak, Bapak pakai data ini. Terbuka bukan berarti telanjang !" Kata Midian menyangsikan wartawan.
'Bapak pakai data yang awal untuk mensinkronkan kejadian yang akhir," ujar Midian yang kembali meragukan proses investigasi tim wartawan.
Berawal dari perolehan data Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL) Operasi dan Pemeliharaan SDA III tahun anggaran 2024 BWS SV.
Membantu pengawasan penggunaan uang negara, Tim wartawan melaksanakan profesionalisme untuk investigasi pekerjaan yang terlaksana pada titik-titik OP di wilayah Sumbar selama tahun 2024.
Selanjutnya tim yang menemukan kejanggalan berupaya lakukan konfirmasi kepada pihak OP BWS SV Sumbar untuk mempertanyakan realisasi pekerjaan yang dilaksanakan tahun anggaran 2024 baik secara langsung maupun melalui chat whatsaap.
Namun setelah tim menayangkan beberapa kali pemberitaan, pihak BWS SV melalui Sekretaris baru bersedia menerima tim wartawan untuk jumpa wawancara langsung dengan dihadiri Kasatker OP dan salah satu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari 4 PPK.
Saat pertemuan, pihak OP tetap tidak bersedia melihatkan bukti dokumentasi pekerjaan pada titik lokasi yang ditanyakan.
Pihak Satker OP hanya mengajak tim untuk diskusi yang menyangkut pekerjaan Satker OP.
"Dalam dokumen RKA-KL adalah dokumen awal, sayangnya perubahan dokumen tidak ada. Dalam perjalanan, dokumen ini ada beberapa yang sesuai kebutuhan," ujar Midian.
"Uang tidak berubah, kegiatannya disesuaikan dengan kebutuhan. OP itu kegiatannya ada 525 per satu tahun anggaran," tambah Midian kemudian.
Tim investigasi wartawan akan tetap melanjutkan upaya mengawasi penyelenggaraan keuangan agar uang negara dapat terpakai secara maksimal tanpa adanya unsur-unsur yang dapat merugikan negara dan rakyat dapat menikmati hasil pembangunan.(JJ)