Okt 11, 2023
0
0
Pekanbaru ????????????????????????????????????.???????????? – Hari pertama bertugas sebagai Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau, Budi Argap Situngkir mengumpulkan seluruh Pimpinan Tinggi Pratama, Pejabat Eselon III & IV, Kepala Unit Pelaksana Teknis se-Riau, serta pengelola keuangan pada ruang serbaguna Ismail Saleh untuk memberikan arahan, Rabu (11/10/2023).
Pada kesempatan ini, Budi Argap yang didampingi oleh Kepala Divisi Administrasi Johan Manurung, Kepala Divisi Pemasyarakatan Mulyadi, Kepala Divisi Keimigrasian Mas Arie Yuliansa Dwi Putra, serta Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Edison Manik, memperkenalkan diri secara resmi dan berdialog dengan jajaran.
“Saya bukan tipe pemimpin yang suka mengancam dan menakut-nakuti. Mari kita bangun komunikasi yang baik tanpa prasangka buruk sehingga dapat tercipta lingkungan kerja yang santai, serius dan berprestasi,” sebut Budi Argap.
Beliau juga menekankan betapa pentingnya mewujudkan pengelolaan keuangan yang akuntabel dan menghimbau jajaran untuk berakselerasi dengan kemajuan teknologi dengan memanfaatkan e-katalog dalam proses pengadaan. “Pada akhir tahun akan kita ekspos satuan kerja mana saja yang melakukan pengelolaan keuangan yang baik, sehingga satuan kerja yang masih ketinggalan dapat belajar dari yang telah berhasil,” tambahnya.
Khusus bagi jajaran Keimigrasian, Budi Argap berpesan untuk meningkatkan kewaspadaan dalam melaksanakan tugas dan fungsi dalam hal pelayanan dokumen perjalanan untuk mencegah tindak pidana perdagangan orang (TPPO). “Wilayah Riau yang strategis ini sangat potensial dalam peredaran narkoba dan perdagangan orang sebab berbatasan langsung dengan negeri sebelah, namun saya harap jangan sampai ada jajaran Kanwil Kemenkumham Riau yang terlibat dengan tindakan kriminal ini. Karena jika ada yang terlibat, tidak akan diberi ampun,” sebut Budi Argap.
Acara yang berlangsung serius namun santai ini ditutup dengan sesi tanya jawab dan sesi berbagi pengalaman dalam menghadapi berbagai permasalahan yang dihadapi di lapangan.
Sri Imelda