Padang, PekatNews.com
Mengikuti aksi serentak di seluruh Indonesia, mahasiswa Sumatera Barat unjuk rasa ke kantor Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Sumatera Barat, Senen (11/04).
Demonstrasi mahasiswa ini awalnya berjalan tertib dan kondusif. Namun dengan bertambahnya kedatangan rombongan mahasiswa dari berbagai daerah dan kampus, suasananya mulai memanas. Mahasiswa berusaha untuk menerobos masuk ke dalam halaman kantor DPRD Sumbar dengan merusak pagar kawat yang dipasang sekeliling kantor DPRD Sumbar.
Aksi bakar-membakar dan dorong-dorongan yang disertai lempar batu dan botol air mineral kepada aparat yang bertugas, sehingga memaksa aparat untuk menembakan gas air mata.
Mahasiswa yang berdemonstrasi langsung terpecah dan melarikan diri sementara ke tempat yang dirasa aman, karena mata mulai terasa perih.
Aksi demonstrasi mahasiswa ini terjadi berawal dari beredarnya isu perpanjangan jabatan Presiden tiga periode, kenaikan harga bahan pokok dan BBM serta penyebab lainnya.
Dalam aksi demonstrasi, mahasiswa ini membacakan beberapa tuntutan, yang mana akhirnya DPRD Sumbar menyetujui dan menandatangani kesepakatan dalam tuntutan serta mendukung aksi demonstrasi mahasiswa.
Adapun tuntutan mahasiswa dalam aksi demonstrasi tersebut yakni :
1. Meminta Presiden Joko Widodo untuk menolak tegas masa perpanjangan tiga periode.
2. Meminta pemerintah menstabilkan harga bahan pokok.
3. Menurunkan harga BBM dan minyak goreng.
4. Meminta kajian ulang pemerintah terkait Undang-Undang Ibu Kota Nusantara (UU IKN).
5. Meminta pemerintah membatalkan kenaikan PPN.
6. Mengaji proyek strategis yang mengabaikan hak rakyat.
7. Menolak keberadaan Otonomi Khusus (Otsus) di Papua.
8. Meminta pemerintah mencabut pengesahan daerah operasi di Papua.
Turut mendukung dan mengikuti aksi demonstrasi mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sumbar, komunitas go-jek Sumbar dan masyarakat.(El)