Agt 25, 2024
0
0
Payakumbuh - Pada Konfrensi Pers Pasca Festival Maek di Cafe and Resto Agam Jua Kota Payakumbuh Sabtu 24/08/2024, memberikan titik terang terhadap kelanjutan Festival Maek di Kabupaten Lima Puluh Kota
Diketahui Festival yang di gagas Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatra Barat bersama Dispapora Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kota Payakumbuh melalui pokok pikiran Bapak Supardi Ketua DPRD Sumbar, dinilai sukses dalam melestarikan dan melakukan pemberdayaan pada situs Peradaban tertua yang ada di Limapuluh kota yaitu Kenagarian Maek
Dengan dibuktikan hadirnya Festival Maek sebagai Wisata Khusus bagi para Arkelogi Arkelogi Mancanegara, maupun Lokal untuk menjawab tantangan dari Misteri Perabadan tertua yang ada di Maek tersebut
Ketua DPRD Sumatra Barat, Supardi, SH menyampaikan," bagaimana awalnya festival maek di gagas dan di mulai dari diskusi - diskusi panjang di cafe Agam Jua dan di rumah dinas ketua DPRD Sumbar. Agam Jua menjadi sebuah saksi berawalnya sebuah diskusi-diskusi untuk perubahan di Luak Limopuluah (kota Payakumbuh dan kabupaten Limapuluh Kota).
"Menhir sebagai jejak peradaban menyimpan banyak misteri. Pada pameran yang digelar kemarin, masyarakat bisa melihat hasil penelitian para ahli termasuk temuan artefak-artefak kuno dari peradaban Maek. Dan semoga Maek festival ini bisa dilanjutkan kembali oleh anggota DPRD terpilih untuk menjadikan pariwisata khusus,” jelas Supardi.
Sementara itu mewakili masyarakat Maek, walinagari Maek Efrizal Hendri Datuak Patih, menyampaikan banyak harapan masyarakat Maek tertumpang dalam Maek festival kemarin. Semoga Maek festival menjadi kalender tahunan. Karena banyak dampak positifnya bagi masyarakat Maek dalam membantu promosi potensi wisata yang ada di nagarinya.
“Kami berharap agar festival ini dilanjutkan sehingga memberikan dampak positif bagi pembangunan nagari serta peningkatan kualitas hidup masyarakat Maek. Kami mewakili masyarakat Maek mengucapkan ribuan terimakasih kepada bapak Supardi dan dinas kebudayaan Sumbar.
Semoga upaya ketua DPRD Sumbar, bapak Supardi memperkenalkan Maek sebagai destinasi minat pariwisata khusus menjadi pusat perhatian stakeholder terkait, untuk melanjutkan penelitian arkeolog dan dapat memperkenalkan Maek kepada generasi muda di dunia khususnya Luak Limopuluah pasca festival ini,” harapnya.