Daerah

Diduga Tambang Yang Pernah Jadi TKP Penangkapan Alat Berat Oleh Mabes Polri di Batang Timah Pasaman Barat, Mulai Beroperasi Kembali.

 

Pasaman Barat,Pekatbews.com ,[21/07/2024 ] Seperti yang telah kai beritakan minggu kemaren,tentang maraknya aktifitas penambangan ilegal di Sungai Batang timah kabupaten pasaman barat,kami team Pekat News kembali menindaki laporan masyarakat Pasbar  bahwa penambangan masih dilakukan.
Sekitar pukul 11.00 wib hari Jumat  Team rombongan PekatNews terdiri dari pemred PekatNnews, serta dua wartawan dari PekatNews kabupaten Pasaman Barat. Jam 12.30 wib Team berhenti di daerah Tiku untuk Istirahat Sholata Jumat dan makan siang di daerah tiku. sekitar jam13.15 wib Team melanjutkan perjalanan ke tujuan, sekitar jam 15,20 wib kami sampai di lokasi didaerah aliran sungai Batang Timah dari kejauhan kami melihat begitu masih sibuknya aktivitas penambangan di lokasi quary tambang pasir dan batu yang dikelola oleh saudara Ryan. Belasan mobil berjenis colt diesel maupun dump truk toronton antri menunggu giliran untuk di muat oleh sebuah Excavator di tengah aliran sungai,  kami mencoba mendaki titik lokasi penambangan kami bersama team mengambil foto dan rekaman dari seberang sungai. tepatnya di lokasi quary saudara Serel. Kebetulan di lokasi ini kami menemui beberapa masyarakat yang ada di situ dan bermukim di sekitar  Batang Timah sambil bercerita penuh keakraban dan sambil mengali informasi juga. dari keterangan masyarakat yang bernama Putra menyebutkan aktivitas penambangan di quary Ryan ini dilakukan hampir 24 jam. start dimulai dari jam 08.30 wib sampai subuh. kami melihat ada satu lagi pos penjagaan/ bedeng,  kami pun menanyakan ke Putra karena beliau memang banyak mengetahui tentang tambang-tambang yang ada di daerah ini, Putra mengatakan pos yang kami tanyakan yang posisinya arah ke hulu sungai batang Timah itu milik bapak damiri, setelah awal baru-baru ini adanya penangkapan langsung dari Mabes Kepolisian RI dari Jakarta, dan pos itu tidak dipakai lagi. tetapi lokasi yang di punyai damiri dan kaumnya sekarang areal tersebut oleh kelola dan di tambang oleh Rian dengan sistim kerja sama, .dalam kami berbicara dengan Putra dan temannya, dari seberang sungai tiba-tiba seseorang berpakaian kaos oblong dan lengannya bergambar tato menuju ke tempat kami duduk. sesampainya ke tempat kami orang ini dengan muka agak marah, menanyakan kepada Team apa maksud mengambil foto kegiatan penambangan mereka di seberang. salah seorang dari team PekatNews menyampaikan bahwa kami dari media baru lah mimik dari wajah orang ini agak berubah tenang. Beliau mengajak kami untuk ke seberang ke lokasi quary Rian, kami  menyanggupi ok bang sebentar lagi kami ke sana, dengan agak kesal orang tersebut mengatakan ok saya tunggu ya.  setelah orang tersebut pergi dan menyeberangi sungai batang timah lagi masyarakat yang lagi duduk bersama team merasa tidak nyaman dan mengatakan pak say pergi dulu ya. kami pun tercengang karena masyarakat kok ketakutan. sebelum masyarakat pergi Putra selaku masyarakat mengatakan kalau saudara Serel quary nya ini izin  lagi diurus dan kemungkinan secepatnya akan selesai. yang banyak melakukan aktivitas ya itu si Rian yang puluhan Truck tiap hari berseliweran mengangkut muatan batu dan pasir dari dalam sungai Batang Timah, jadi sebenarnya dugaan indikasi yang tidak tepat titik koordinatnya lokasinya Rian. dan kenapa ya seharusnya baik itu di tingkat muspida pasbar ataupun di pihak penegak hukum melakukan pembiaran seperti ini kata masyarakat agak kesal, setelah itu masyarakat tersebut pergi meninggalkan kami.
Setelah masyarkat pergi kami pun bergerak menuju ke lokasi Quary Rian yang berada di seberang lokasi awal kami tadi, untuk menemui orang yang datang dari tambang Rian tadi, dalam perjalanan menuju lokasi quary Rian kami bertanya tanya apa ya keistimewaan Rian ini sehingga tidak tersentuh oleh hukum walau secara kasat mata jelas perbuatan ini melanggar hukum, 
Sampai di lokasi quary Rian kami menemui Abang yang Mengundang kami datang, kami di persilahkan duduk di pos penjagaan, dalam perbincangan kami sepertinya orang ini yang disegani karena ada sekitar 7 orang di pos tersebut tidak ada yang berani duduk di meja kami duduk, dalam perbincangan ini abang anggota Rian ini menanyakan ke kami, kenal tidak dengan bapak BOWO dia orang POLDA sumbar juga, kami balik menanyakan bapak BOWO ini di Polda Sumbar di bagian apa, beliau mengatakan bagian kriminal khusus, masak tidak kenal dengan bapak BOWO. dengan sedikit nada meninggi, team mengatakan kalau bapak Bowo kami tidak tahu, dan team mengatakan bapak BOWO apa sangkut pautnya dengan tambang disini, tetapi sebelum di jawab pertanyaan kami dalam kami bertanya tiba abang ini menerima panggilan, tetapi dalam gelagat menerima telepon  abang ini agak gugup dan terbata. Pembicaraan antara dua orang ini kurang terdengar jelas .tetapi yang kami tangkap dari pembicaraan kedua orang ini intinya “ sudah aman uwak. dari media.’ hanya itu yang bisa kami dengar, dalam pikiran team yang ditelepon itu kah bapak BOWO. setelah selesai menjawab telepon abang ini melanjutkan pembicaraan lagi, saya disini tugasnya kalau ada yang mengganggu atau apa alah saya yg terjun menemui, dan menyelesaikan team menanyakan apakah bapak Ryan ada, Abang ini mengatakan tidak ada. Salah seorang dari team bertanya kenapa alat yang di dalam sungai tadi telah berada disini, Abang ini mengatakan alat rusak, slang bucket atau Hose bucketnya bocor. team menimpali apa tidak ada serep atau stok nya abang ini kembali mengatakan tidak ada. karena hari sudah mulai menunjukan jam 17.30 wib team segera bergerak utk pulang dan meminta ijin segera pergi. Abang ini mengatakan ok lah, dan mengatakan nanti saya sampaikan ke Rian kata nya.
Kami pun bergeser pergi dari lokasi sebelum kami abang ini kembali mengatakan foto-foto sudah dihapuskan sama videonya, jawab salah satu anggota team sudah, setelah itu kami pergi dari lokasi, dalam perjalanan kami berdiskusi kenapa tiba-tiba alat itu rusak, kalau rusak mana bisa alat itu jalan naik ke darat, apa lagi slang nya yang bocor otomatis pasti oli nya banyak keluar, dan disana tadi hanya ada satu excavator dan itu rusak, satu lagi pertanyaan mengapa mobil-mobil yang antri di bawah menunggu muatan material sungai tidak langsung naik, atau mungkin mobil itu memang tidur atau parkir di dalam sungai. Atau hanya menunggu kami pergi dari lokasi tambang ini, enathlah ...
Besoknya kami berusaha menghubungi saudara Rian dengan tujuan mau mempertanyakan surat izin galian C  nya melalui pesan whatsapp tetap sampai berita ini diturunkan belum ada balasan dan kami pun ingin menanyakan siapa itu Bapak Bowo apa sangkut pautnya bapak Bowo dengan quary Rian. dan apa benar Damiri selaku yang mempunyai lahan juga sudah bekerjasama dengan Rian padahal kasus Damiri dengan Mabes kepolisian RI belum tuntas, dan kenapa Rian berani menambang di lokasi Damiri yang sudah jelas di lokasi tersebut dahulunya ada penangkapan sejumlah alat berat dan mobil dump truk oleh Mabes kepolisian RI dan itu jelas TKP tersebut tidak ada izinnya, dan apakah Rian sudah selesai mengurus IUP  Galian C. itu yang tidak bisa kami dapatkan  jawabannya tetapi yang jelas kejadian alat Damri ditangkap belum berapa lama sekitar awal Februari apa mungkin dalam waktu secepat itu Rian bisa menyelesaikan IUP galian C nya, sedangkan alat Damiri sampai sekarang masih dititipkan oleh Mabes di Polres Pasaman Barat. dan Bisa jadi Bapak Bowo yang di polda sumbar ini sebagai pembekap atau yang mendanai operasional lahan Rian tersebut entahlah..
Sungguh signifikan keuntungan yang diraup oleh mafia tambang ini dalam 24 jam diambil material dari dalam sungai tanpa ada kejelasan perijinannya. Sehingga tidak ada pemasukan untuk negara, tetapi jika adapun IUP galian C nya, Tentu cara kerja mereka ini tidak serampangan karena tidak jelas kami lihat pekerjaan ini tampa rencana dan penuh misteri jika ada media atau aparat Istirahat dahulu kemudian lanjut lagi, atau ada Rencana yang jelas tentang Penambangan ketepatan titik koordinat IUP, tetapi sengaja di langgar, atau di abaikan, dan ini tinggal Aparat Penegak Hukum dan Pemerintah Daerah Pasaman Barat dan Perangkatnya untuk tindak tegas perusak alam dan merugikan negara jika ini di biarkan berlarut larut, dampak paling nyata ada pada masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai Batang Timah ini yang akan menerima dampak langsung kerusakannya. seandainya terjadi banjir yang besar, berapa kerugian nanti baik itu materi dan bisa saja nyawa kita tidak tahu hanya karena segelintir orang yang ingin memperkaya diri sendiri. sungguh sangat sedih kita melihatnya, dalam sambungan berita berikutnya kami awak media akan coba konfirmasi ke pihak-pihak yang terkait seperti Aparat Penegak Hukum, Instansi terkait, serta badan pengawas negara, Juga WALHI, dan pihak yang berkompeten untuk memecahkan persolan Penambangan Di Daerah Aliran Sungai, Hal ini kami lakukan karena kami sebagai kontrol sosial akan berusaha menyampaikan suara dari rakyat dan jangan sampaik YANG MAHA KUASA murka, karena kerusakan bumi ini disebabkan oleh tangan-tangan jahil manusia sendiri..bersambung [ team ]

Admin :
Faisal Anwar