Hukum & Kriminal

Diduga Lalai Terapkan K3 Seorang Anak Tenggelam Dilokasi Proyek Irigasi BWSS V Batang Kandis

Gambar ilustrasi diambil Dari Media lain.

.

PADANG, Pekatnews.com– Setelah dilakukannya pencarian oleh Tim SAR gabungan, berhasil menemukan seorang anak laki-laki berusia 11 tahun yang sebelumnya dilaporkan hilang saat mandi di Sungai Batang Kandis, Kelurahan Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang.
Korban Erlangga, siswa SD Negeri 38 Lubuk Buaya, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Rabu (16/4/25) 50 meter dari lokasi terakhir korban terlihat.
Peristiwa nahas ini terjadi pada Selasa sore (15/4) sekitar pukul 16.00 WIB, saat korban mandi di sungai bersama dua rekannya, Fatan Firdaus (14) dan Revaldo (11). Berdasarkan keterangan saksi mata, korban diketahui hilang terseret arus dan langsung dilaporkan ke pihak berwenang.
Upaya pencarian tersebut membuahkan hasil pada Rabu sore korban di temukan sudah tidak bernyawa lagi.

Diketahui dilokasi ini sedang berlangsung pekerjaan proyek yang di kerjakan Oleh PT. Arafah Alam Sejahtera  proyek negara yang bernilai 110 M berada dibawah pengelolaan Satker SNVT PJSA WS. Indragiri-Akuaman, WS.Rokan, Balai Wilayah Sungai Sumatera V Padang (BWSS V). 
Dari pandangan awak media dilapangan tak satupun tanda peringatan dan rambu-rambu bahaya. Terpasang di lokasi pekerjaan ini. 
 Ketika dikonfirmasi kepada PPK Bapak Dr.Arlen Deno Vega Satria Negara, ST.M.eng  pihak BWSS v malah mengarahkan kami ke pesan hotline pengaduan BWSS v . Sehingaa pertanyaan kami terkait kejadian ini tidak mendapat kan jawaban. 
Hampir sama hal kami dapati juga ketika di konfirmasi kepada pihak kepolisian baik ke Polresta padang Maupun ke Polsek Koto tangah sampai berita ini diturunkan. Tak satu pun menangapi tetang konfirmasi tim media.
Ketika hal ini dtanyakan kepada Rizal Basri Sebagai ketua harian Repro DPW Sumbar menyampaikan.  mega proyek food estate yang menelan biaya ratusan milyar ini sepertinya dikerjakan serampangan. Dimana BWSS V sebagai pemilik kegiatan seyogyanya memperhatikan manajemen K 3 dan sekarang terbukti memakan korban nyawa  warga sipil. dalam hal ini BWSS V dan Pihak Pelaksana terutama Ahli K3 Yang bertanggung jawab penuh terhadap kecelakaan yang terjadi. Apakah Ahli ini telah melakukan menajemen K3 di lokasi proyek ini dan semua yang terkait dan lalai dalam pekerjaan proyek ini. Diminta untuk bertanggung jawab secara hukum.  akibat kelalaian mereka sehingga terjadi kecelakan yang merenggut nyawa ini.

Dalam hal ini Rizal Menambahkan pihak aparat penegak hukum atau pihak kepolisian untuk segera  melakukan pemeriksaan lokasi kejadian serta orang orang yang bertanggung jawab di proyek ini untuk di periksa.  Berat dugaan ini terjadi karena unsur kelalaian sehingga bisa terjadi di lokasi pekerjaan yang sedang di kerjakan. Yang harusnya memiliki rambu peringatan dan tanda bahaya. Dalam kejadian ini harus ada yang bertanggung jawab, agar kejadian seperti ini jadi pelajaran dan tidak terulang kembali nantinya.
Rizal menambahkan bahwa lokasi proyek ini banyak ditemui kejanggalan,  mulai dari material galian c yang di pertanyakan spesifikasi berat batu dan izin sumber material nya. Bahan Geo tek yang di pakai ada dua spesifikasi itu temuan kami terdapat dua ke tebal yang berbeda.   Belum lagi Pemakaian BBM yang di duga BBM subsidi. sudah terlalu bayak kejanggalan yang terjadi. Temuan kami ini akan kami sampaikan ke Pimpinan Kami di Jakarta dan juga BPK RI akan kami berikan informasi yang kami miliki ini supaya ketika melakukan pemeriksaan nantinya bisa  mendalami. Agar sesuai Aturan dan Kontrak yang berlaku. 
Dan informasi kami ini bisa jadi temuan BPK RI nantinya ketika melakukan pemeriksaan di lapangan dan menutup kerugian negara., tutup Rizal(*)

Admin :
RBsatu